Lowongan Mana yang Sebaiknya Kamu Lamar?

Melamar pekerjaan sebanyak mungkin bisa jadi bukan strategi yang tepat ketika kamu baru lulus. Kami punya tips nya untuk kamu menentukan lowongan mana yang sebaiknya kamu lamar.

Lowongan Mana yang Sebaiknya Kamu Lamar?

Sebagian besar fresh graduate pasti sudah tidak sabar untuk segera memulai pekerjaan pertamanya. Alasan ini membuat banyak dari mereka mengirim lamaran sebanyak mungkin dan mengambil pekerjaan manapun yang pertama kali menerimanya.

Padahal, cara ini tidaklah efisien. Tidak ada gunanya membuang waktumu untuk melamar pekerjaan yang tidak kamu inginkan atau yang mustahil untuk kamu dapatkan.

Lebih baik, fokuskan waktu dan tenagamu untuk mengincar lowongan yang lebih prospektif. Fokus utama dalam mencari pekerjaan sebaiknya adalah karir secara jangka panjang, bukan sekedar asal mendapatkan penghasilan semata.

Agar tidak membuang-buang waktu dan tenagamu, cobalah berbagai tips berikut sebelum melamar lowongan pekerjaan.

1. Tentukan Kriteria Berdasarkan Kepribadianmu

Cobalah untuk mengenali diri sendiri lebih dalam, terutama mengenai sifat diri sendiri, prinsip hidup, serta impian jangka panjang. Dari situ, kamu bisa menentukan, jenis pekerjaan dan perusahaan seperti apa yang sekiranya paling cocok untuk kamu.

Mendapatkan pekerjaan yang sempurna dapat dikatakan nyaris mustahil. Oleh sebab itu, tentukanlah kriteria mana yang perlu diprioritaskan, mana yang bisa kamu tolerir secara fleksibel, serta mana yang tidak bisa kamu terima sama sekali. Sebagai contoh, orang yang mudah bosan dan berjiwa dinamis mungkin tidak akan cocok bekerja di perusahaan yang menuntut kedisiplinan dan formalitas tinggi.

2. Coba Lakukan Tes Kepribadian

Jika kamu masih agak ragu dengan jenis pekerjaan seperti apa yang cocok denganmu, tes kepribadian mungkin bisa membantu. Serangkaian pertanyaan akan diberikan untuk menganalisis psikologis dan menentukan kriteria pekerjaan yang tepat untukmu.

Selain melakukan tes berbayar di lembaga resmi, kamu juga bisa memanfaatkan berbagai asesment online secara gratis. Hanya saja, hasilnya tentu kurang akurat. Sebaiknya, tes-tes semacam ini hanya digunakan sebagai inspirasi saja dan bukan untuk dijadikan patokan dalam mencari kerja.

3. Perhatikan Deskripsi Pekerjaan

Setiap menemukan iklan lowongan pekerjaan, hal yang pertama yang harus kamu lakukan adalah membaca deskripsinya secara seksama. Pastikan skill yang kamu miliki sudah tepat dengan tanggung jawab pekerjaannya. Selain itu, kamu juga harus mencermati, kira-kira seberat apakah beban kerjanya serta seberapa besar kesempatan untuk mengembangkan skill di situ. Pastikan kamu tahu apa yang bisa kamu harapkan dari pekerjaan ini.

4. Cari Tahu Lebih Lanjut Tentang Perusahaan

Ada banyak hal yang perlu kamu ketahui tentang sebuah perusahaan sebelum kamu memutuskan untuk melamar di sana. Selain mengulik tentang perusahaan dari website resmi mereka sendiri, penting juga bagimu untuk mencari tahu apa pendapat para karyawan tentang perusahaan.

Saat ini, ada banyak website yang menawarkan portal review pekerjaan dan perusahaan, selain review perusahaan di Prosple, beberapa platform yang menyediakan review perusahaan diantaranya GlassdoorJobsplanetJobstreetQerja, dan lain sebagainya. Di sini, kalian bisa menyimak secara langsung review setiap karyawan dari berbagai jenjang dan jabatan mengenai perusahaan dan situasi pekerjaan yang dijalaninya. Dengan begitu, kamu bisa membayangkan seperti apa situasimu nantinya.

Beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan tentang keadaan perusahaan antara lain adalah:

  • Visi dan misi perusahaan
  • Ukuran dan stabilitas bisnis perusahaan
  • Budaya kerja
  • Peraturan dan tuntutan kantor
  • Remunerasi dan benefit
  • Prospek karir dan job security
  • Ada atau Tidaknya Kontrak dengan Sistem Denda

5. Bayangkan Dirimu Bekerja Di Sana

Dengan berbagai informasi yang kamu kumpulkan, tentunya kamu sudah bisa membayangkan seperti apa keadaan dan suasana kerjamu nantinya. Dari situ, kamu bisa merasakan; apakah kamu akan menyukainya? Apakah hasil yang kamu dapat nantinya akan sesuai dengan pengorbanan dan usaha yang kamu berikan?

Cobalah untuk mempertimbangkan baik dari segi jangka pendek maupun panjang. Karena, terkadang ada pekerjaan yang sangat bermanfaat untuk proses awal karir namun kurang dapat diandalkan untuk jangka panjang.

Jika pekerjaan yang kamu lamar bukanlah sesuatu yang kamu harapkan untuk dipertahankan lama, pastikan bahwa kontrak pekerjaanmu nantinya memungkinkanmu untuk resign saat kamu menginginkannya. Ingat, beberapa perusahaan akan menerapkan kontrak dengan denda bagi karyawan yang resign terlalu cepat.

6. Jangan Melamar Pekerjaan yang Meragukan

Ragu-ragu dalam melamar pekerjaan biasanya tidak akan berakhir baik karena pasti akan ketahuan pada sesi wawancara nantinya. Sehingga, kemungkinan besar kamu akan gagal mendapatkannya. Baik kamu maupun pihak rekrutor akan rugi waktu dan energi untuk hal ini.

Mungkin, akan ada saatnya kamu harus melamar pekerjaan yang kurang sesuai dengan harapanmu. Namun, tetap saja kamu harus siap mental terlebih dahulu untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang nantinya. Sehingga, kamu bisa melamar dengan penuh keyakinan meski kondisinya kurang sesuai dengan harapanmu.

7. Aktif Mencari Peluang

Bersikap selektif dalam memilih pekerjaan berarti kamu harus lebih giat mencari peluang agar tidak terlalu lama menganggur. Untungnya, saat ini ada banyak sekali website yang menawarkan platform lowongan pekerjaan.

Namun, kamu harus lebih aktif dari itu. Selain mengecek website-website tersebut secara rutin, kamu juga harus proaktif mencari perusahaan dan pekerjaan yang menurutmu ideal. Kirimkan email lamaran dan CV terbaikmu ke bagian HRD perusahaan untuk menyatakan minatmu bergabung dengan mereka, meskipun belum ada iklan lowongan untuk itu.

Trik ini kadang akan dinilai sebagai semangat yang tinggi oleh pihak perusahaan sehingga mereka akan memberimu kesempatan jika memungkinkan.  

8. Pasang Target yang Realistis

Agar cepat mendapatkan pekerjaan, tentunya kamu perlu melamar sebanyak mungkin perusahaan. Supaya lebih terarah, kamu harus memasang target untuk dirimu sendiri.

Cobalah tentukan berapa banyak lamaran yang menurutmu perlu untuk kamu kirimkan setiap minggunya. Dari semua lamaran yang masuk, berapa persen yang kemudian lolos ke tahap berikutnya?

Jika prosentase follow up masih terlalu kecil, berarti kamu perlu memperbanyak lamaran agar target follow up bisa kamu capai.

9. Sadari Kapan Harus Fleksibel

Jika pekerjaan ideal tak kunjung didapat, tentunya kamu tidak bisa terus menganggur. Gap waktu yang terlalu panjang akan terlihat buruk di CV dan memberi kesan kurang baik saat mengajukan lamaran. Sehingga, justru akan semakin sulit bagimu untuk mendapatkan pekerjaan.

Idealnya, kamu harus terus meningkatkan jumlah lamaran dan menurunkan ekspektasimu secara berkala seiring berjalannya waktu. 

10. Bersikap Proaktif Saat Wawancara

Pada saat sesi wawancara, biasanya di akhir sesi, pihak rekrutor akan membuka kesempatan pihak kandidat untuk bertanya. Sebagian besar kandidat akan melewatkan kesempatan ini dengan menyatakan bahwa mereka tidak punya pertanyaan.

Padahal, ini adalah kesempatan emas bagimu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang potensi pekerjaanmu dan kondisi perusahaan. Dengan begini, kamu bisa mendapat gambaran yang lebih detail dan akurat tentang bagaimana keadaanmu nantinya jika diterima bekerja.

11. Mengundurkan Diri Secara Profesional Jika Diperlukan

Proses rekrutmen biasanya terdiri dari beberapa tes. Jika dari satu sesi tes kemudian kamu berubah pikiran dan tidak berminat melanjutkan, sebaiknya jangan menghilang tanpa kabar.

Sampaikanlah email kepada pihak rekrutor bahwa kamu mengundurkan diri dari proses rekrutmen. Dengan begitu, mereka bisa fokus ke kandidat lain yang lebih prospektif. Cara ini juga menghindarkanmu dari image buruk dan blacklist.

Sebagian orang mungkin akan berpendapat bahwa memilih-milih pekerjaan akan terkesan sombong dan tidak bersyukur. Namun, justru sebaliknya, bersikap selektif dengan bijak justru akan membantumu lebih fokus merintis karir secara jangka panjang. Yang penting, kamu bisa melakukannya dengan penuh tanggung jawab atas konsekuensinya.

 

Originally published on Prosple Indonesia


Share :


File Nama File Format Type